Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga
sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya
menyinari dunia
Tentu kita ingat syair lagu
diatas, lagu yang sering kita nyayikan ketika kita duduk di bangku Taman
Kanak-Kanak. Lagu tersebut dinyanyikan kembali oleh sekelompok siswa yang
tergabung dalam kelompok Teater SMA 1 Turen, yang malam itu tampil di Sasana
Budaya Universitas Negeri Malang.
Malam itu, kelompok teater dari
SMA 1 Turen, menampilkan sebuah drama yang berjudul “Chit..chit”. Drama yang
menceritakan tentang sekelompok tikus yang malas belajar, yang kemudian membuat
perjanjian dengan ibunya. Salah satu bunyi perjanjian itu adalah bahwa
anak-anak boleh bebas bermain dan bebas belajar kapan saja. Ibu tikus
menyetujui perjanjian itu, dengan syarat anak-anak tikus tidak diperbolehkan
memerintah Ibu tikus.
Anak-anak tikuspun sangat senang
dengan perjanjian itu, anak-anak bermain dengan
gembira , tidak perlu belajar, hanya bermain, bermain, dan bermain.
Sampai pada suatu hari anak-anak tikus merasakan dirinya lapar. Namun mereka
tidak berani meminta kepada Ibu tikus, karena sesuai perjanjian bahwa anak-anak
tikus dilarang memerintah Ibu tikus. Sehingga anak-anak tikus pun hanya bisa
menangis karena kelaparan. Sampai
akhirnya anak-anak tikuspun menyerah, dan membatalkan perjanjian itu. Ibu tikus
pun kasihan melihat anak-anaknya yang kelaparan, dan memaafkan perbuatan anak-anak
tikus yang nakal. Dan mereka pun hidup rukun kembali.
Sepenggal cerita, yang memberikan
pemahaman kepada kita, bagaimanapun ‘nakal’nya seorang anak, seorang ibu pasti
memaafkannya. Sebagaimana pepatah mengatakan ‘kasih anak sepanjang gala, kasih ibu sepanjang jalan’,….
Batu, 8
November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar